Ketua Forum Pemuda Peduli Demokrasi,Hemax Herewila dan rekan |
KUPANG-Forum pemuda peduli demokrasi' resmi melaporkan rekaman suara yang menyebut TNI-Polri dan Kejaksaan sedang dikerahkan untuk menangkan paslon Gubernur tertentu di Pilgub 27 November nanti. Rekaman suara itu, diduga salah satu politisi Partai Golkar yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD provinsi NTT yakni MA.
Demikian disampaikan Ketua Forum Pemuda Peduli Demokrasi, Hermax Here Wila saat konfrensi Pers usai membuat laporan di Bawaslu NTT pada Senin, 25 November 2024 siang.
Hari ini kami resmi melaporkan rekaman suara yang diduga dalam rekaman itu adalah saudara MA. Yang mengatakan bahwa seluruh kekuatan Negara baik itu, TNI-Polri sedang dikerahkan untuk memenangkan salah satu Paslon Gubernur NTT," ucapnya
Menurutnya, sebagai mahasiswa pihaknya menilai rekaman itu ingin mencederai demokrasi kalau benar TNI-Polri tidak netral.
"Kami sebagai mahasiswa melihat ini sebagai sesuatu yang mencederai demokrasi dan melihat ketidak netralan dari TNI-Polri kalau memang benar," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Hermax, pihaknya melaporkan rekaman suara tersebut sebagai bentuk kekecewaan karena yang diduga MA adalah wakil rakyat.
Kami laporkan ini sebagai bentuk keresahan dan kekecewaan kami. Beliau juga sebagai wakil rakyat seharusnya tidak seperti ini," tegasnya
Ditegaskan Hermax, berbedah padangan dalam politik itu wajar tetapi tidak juga harus kerahkan kekuatan Negara.
"Okelah kalau misalnya kita berbeda dalam pandangan politik tetapi tidak juga harus kerahkan kekuatan Negara dalam hal ini TNI- Polri maupun kejaksaan itu sendiri," tuturnya.
Disebutkan Hermax, barang bukti sudah serahkan ke Bawaslu NTT sehingga pihaknya pun mendapatkan surat tanda terima laporan.
"Sudah ada satu buah flash disk yang kita serahkan dengan durasi rekaman 40 menit lebih. Sudah resmi di laporkan dan kami sudah terima tanda terima," sebutnya.
Hermax pun mengatakan, berdasarkan rekaman yang viral tersebut yang masih menduga, sehingga pihaknya serahkan sepenuhnya ke Bawaslu NTT untuk proses.
"Tentunya berdasarkan Vidio viral yang di sebut itu. ini juga baru dugaan sehinga kami serahkan semua ke Banwaslu. Entah nanti prosesnya seperti apa kami serahkan," tambahnya.
Hermax menegaskan, pihaknya sangat kecewa karena sebagai Negara demokrasi seharusnya kekuatan Negara bersikap netral.
Tentunya kita sangat kecewa. Kita hidup di Negara demokrasi yang mana kita tahu betul TNI-Polri seharusnya netral tetapi kemudian sudah berpihak berarti ada sesuatu yang tidak baik-baik di republik ini khususnya di NTT," pungkasnya.
Disampaikan Hermax, pihaknya menanti tindakan tegas dari Bawaslu NTT sehingga masyarakat ketahui siapa dibalik rekaman itu.
"Ini baru dugaan, jadi kita menanti tindakan tegas dari Bawaslu. Kemudian mungkin bisa panggil yang bersangkutan untuk bisa klarifikasi. Dan mungkin rangkaian lain, siapa di balik rekaman itu," bebernya.
Dibenarkan Hermax bahwa TNI-Polri sudah mengklarifikasi namun belum ada fakta yang membuktikan kenetralan itu.
TNI-Polri sudah mengklarifikasi bahwa sebetulnya TNI-Polri itu netral. Tetapi belum ada fakta yang akurat terkait dengan rekaman itu, apakah benar tidak berpihak atau bagaimana," ucapnya bertanya.
Oleh karena itu, sambung Hermax, pihaknya ingin mempertegas ke Banwaslu NTT agar membuktikan apa tujuan dari rekaman tersebut.
"Kita ingin mempertegas ke Banwaslu sehingga Bawaslu membuktikan apa maksud dan tujuan dari rekaman itu. Sehingga masyarakat benar-benar mengetahui dan benar-benar mempercayai aparat TNI-Polri dan aparat lain yang disebutkan," sambungnya dengan tegas.
Diharapkan Hermax bahwa pihaknya ingin masyarakat mengetahui siapa dibalik rekaman itu.
"Harapkan besar kita adalah benar-benar masyarakat mengetahui siapa di balik rekaman suara itu dan juga bisa di panggil untuk klarifikasi apa maksud dan tujuan Dia mengatakan bahwa kekuatan Negara sedang di kerahkan. Karena ini kesannya merendahkan kekuatan negara," harapnya.***
REDAKSI: TIM TEMPONTT.COM